Amerika adalah benua yang terletak di antara dua samudera, yaitu
samudera Pasifik di sebelah barat dan samudera Atlantik di sebelah
timur. Benua Amerika, sebelum kedatangan bangsa Barat, telah dihuni oleh
suku-suku Indian yang diperkirakan berasal dari Asia.
Kota paling awal berdirinya
diperkirakan pada abad ke-3 di hutan Guatemala yang lebat dan yang
terakhir diperkirakan dibangun pada abad ke-10 dan abad ke-11 pada
sebuah dataran di Yukatan bagian Utara. Kota-kota ini merupakan
peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat kebudayaan yang
tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju.
Kebudayaan suku Maya ini berkembang dari abad ke-1 S M sampai mulainya
penggalan Masehi.
Ada banyak versi tentang asal
usul bangsa Indian di Amerika, Menurut salah satu versi, kurang lebih
20.000 sampai 50.000 tahun yang lalu bangsa Amurian dari Siberia di
Rusia menyebrang melalui selat Bering ke benua Amerika. Kemudian disusul
oleh bangsa Mongol awal abad ke-1 masehi, dari percampuran kedua bangsa
tersebut, lahirlah bengsa Indian Amerika (Amerind) yang menyebar
diseluruh benua Amerika dari utara ke selatan, mereka hidup dari
berburu, menagkap ikan, mengumpulkan makanan dan buah-buahan liar.
Bangsa Indian yang berkembang di
Amerika terdiri dari berbagai suku bangsa. Diantara suku-suku bangsa
Indian itu, ada yang mengenal peradaban dan kebudayaan tinggi, seperti
Suku Maya dan Aztek di Meksiko dan suku Inca di Peru.
Kebudayaan Maya
Suku Maya mendiami daerah Meksiko
Selatan dan bagian-bagian Amerika Tengah lainnya. Pusat kebudayaannya
terdapat di Semenanjung Yukatan.
![]() |
Danau Yukatan |
Kebudayaan Maya berpusat pada
kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, merica dan buah-buahan. Mereka
memelihara kalkun dan anjing serta menangkap ikan di sepanjang pantai.
Mereka juga memintal kapas dan menjualnya ke tempat lain. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa orang-orang Maya melakukan kegiatan
perdagangan selain bertani. Mereka membawa barang dagangannya langsung
pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di Amerika Tengah.
Organisasi sosial yang dmiliki
oleh suku bangsa Maya ini ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang
kaya, yang juga melakukan perdagangan, golongan elit juga berfungsi
sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan mereka. Mereka juga
termasuk golongan terdidik yang mempunyai hak istimewa untuk mempelajari
ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu, ada para petani dan budak yang
memiliki oleh golongan lain. Bangsa Maya telah memiliki sistem tulisan
yang mirip dengan Hierogliyph. Tulisan ini digunakan untuk mencatat
peristiwa penting. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi pula sebagai
sejarah pencatat kelahiran, perkimpoian, dan kematian raja-raja Maya.
Dengan berkembangnya tulisan,
ilmu pengetahuan pun berkembang, bangsa ini telah mengenal kalender
dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya berjumlah 20 hari,
dan ada yang satu bulan berjumlah 5 hari. Sehingga pertahun ada 365
hari. Mereka juga telah mengembangkan matematika. Selain itu, astronomi
ialah salah satu ilmu yang mereka kembangkan.
![]() |
Kalender Suku Maya |
Bangsa Maya kuno
membangun sebuah monumen dan mendirikan kota batu megah untuk para dewa.
Sedikitnya ada 80 situs penting peninggalan orang-orang Maya bertebaran
di Amerika Tengah. Beberapa situs kuil bertinggi lebih dari 60 meter.
Kebudayaan Maya berkembang dengan
subur terutama di Guatemala dan Yukatan. Walau demikian, kebudayaan itu
dipengaruhi kuatnya kebudayaan Teotihuakan dari Meksiko bagian tengah.
Sebagai salah satu kota terbesar di dunia, kota Teotihuakan pada masa
puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk yang tinggal di dalam
Adobe atau rumah-rumah dari bata mentah dan memuja dewa di piramid besar
dari batu yang sampai kini masih banyak ditemukan di dekat kota
Meksiko. Dari abad ke-4 sampai abad ke-8 pengaruhnya menyebar di Amerika
Tengah. Para arsitek serta tukang mencontoh pola bangunan dan pola
hiasannya. Bahkan setelah Toetihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang
belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup.
Sebagian besar bangunan yang
berjumlah lebih dari 200 di Kaminaluyu sebagai tempat peninggalan
purbakala suku bangsa Maya di pinggir batar daya kota Guatemala yang
dibangun pada masa itu. Yang terbesar di antaranya adalah batu berbentuk
piramid yang tingginya lebih dari 26 meter dengan dua ruang makam di
dalamnya. Tubuh raja diletakkan di atas panggung kayu di pusat salah
satu ruang makam. Mayat ini dikitari tubuh-tubuh lain yang diduga
jenazah orang-orang yang dikurbankan untuk mengawal rajanya menempuh
perjalanan ke dunia lain. Di dalam ruangan ini juga ditemukan hiasan
dari batu-batu berharga, tulang dan kulit kerang, serta berang pecah
belah yang menunjukan kekayaan kebudayaan tersebut.
Reruntuhan Uaxactun adalah
peninggalan di daerah Maya bagian tengah yang umurnya lebih muda. Salah
satu bangunan yang berupa pelataran bekas kaki kuil berbentuk piramid
bertangga terpancang dengan tampak muka berhias. Bangunan ini didirikan
sekitar tahun 250 Masehi. Peninggalan semacam ini ditemukan ini juga di
daerah Maya bagian utara.
![]() |
Uaxactun |
Pada jaman Klasik,
tahun 300-500, kebudayaan suku bangsa Maya di daerah tengah mengalami
puncak kejayaan. Arsitekturnya berkembang dengan adanya peningkatan mutu
bangunan. Salah satu cirinya adalah dikembangkannya bangunan batu yang
sebagian besar merupakan bangunan suci seperti kuil atau biara. Kuil di
Tikal yang tingginya mencapai sekitar 888 meter adalah kuil tertinggi.
Biara dalam kebudayaan Maya kadang-kadang mencakup area yang sangat luas
sehingga menyerupai kota, lebih cocok disebut tempat pusat upacara
keagamaan dilangsungkan. Namun antara tahun 800 sampai 950, pusat
kegamaan tersebut satu-persatu dilupakan dan ditinggalkan orang. Bangsa
Maya mengalami keruntuhan karena penaklukan pasukan Hernando Cortez pada
tahun 1521.
Sumber : http://archive.kaskus.us/thread/3688067