Jumat, 09 Mei 2014

kreativitas dan keberbakatan

BAB I
Pendahuluan
A.      Latar Belakang
Pengertian kreatifitas Menurut Clark Moustakis (1967), ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri endiri, dengan alam, dan dengan orang lain.
Menurut Rhodes, umumnya kreativitas didefinisikan sebagai Person, Process, Press, Product. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
Menurut Hulbeck (1945), “ Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”. Dimana tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Sternberg (1988), kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.
Menurut Baron (1969) yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.
Menurut Haefele (1962), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna social.
Menurut Torrance (1988), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.

Dalam masa kini banyak kreatifitas dan inovasi-inovasi yang muncul dalam dunia seni mau pun souvenir.Para pembuat kreasi di Indonesia contoh anastasya weliang kreatifitasnya satu ini yaitu dia membuat gulungan tisu toilet bisa menjadi sebuah lukisan yang beradegan manis yang membuat kagum yang melihatnya.

Pada era globalisasi seperti seseorang yang mempunyai kreatifitas itu sangat sedikit karena kurang adanya kemauan pada dirinya.mungkin kreasi yang dibuat satu ini sungguh karena berbahan dari tisu toilet mungkin beranggap bahwa bahannya itu jorok tetapi ditangan seorang wanita ini sebuah gulungan tisu toilet bisa berbuah manis sekali.Yang menjadi pertanyan sekarang ini mampuhkan kreatifias anak bangsa yang sederhana ini bisa mendongkrak pasar seni internasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka saya merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya:
1. Apa yang yang menjadikan kreatifitas dari gulungan kertas toilet itu booming?
2. Apa manfaat dari seniman kreatifitas buatan Indonesia?
3. Bagaimana caranya untuk hasil kreatifitas buatan Indonesia bersaing dengan kreatifitas buatan
    Luar negeri?

 C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui penyebab kreatifitas dari gulungan kertas tisu toilet di Indonesia
2. Untuk mengetahui seniman kreatif di Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana seniman Indonesia bersaing dengan seniman luar Negeri
D. Sistematika Penulisan

BAB II
Landasan Teori
A. Pendekatan Pribadi Kreatif
1. Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
• Sigmund Freud
Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
• Ernest Kris
Ia menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
• Carl Jung
Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.
2. Teori Humanistik
Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.
• Abraham Maslow
Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.
• Carl Rogers
Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan Patoka pribadi seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.
Teori-Teori tentang ‘Press’
kreativitas membutuhkan adanya dorongan dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).
1. Motivasi untuk Kreativitas
Dorongan ada pada setiap individu dan bersifat universal ada dalam diri individu itu sendiri namun membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan.
2. Kondisi Eksternal yang Mendorong Perilaku Kreatif
Menurut Rogers, penciptaan kondisi keamanan psikologis dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya

BAB III
Pembahasan
Disini kita akan membahas tentang pendekatan dari eksternal dan internal.Kemauan dari luar memaksa diri sendiri untuk menciptakan seni yang bermanfaat, mempunyai seni atau keindahan atau estetika. Terkadang kreatifitas dikaitkan dengan individu yang mempunyai pendidikan yang baik dan layak, sedangkan seseorang yang tidak berpendidikan-pun bisa berfikir kreatif.misalnya seorang seniman yang kehabisan berbagai bahan untuk membuat seni dia menumukan sebuah ide kreatif ketika dia melihat ada sebuah material yang bisa ia ubah menjadi karya yang indah.seniman ini mau tak mau harus bisa mengaplikasikan walaupun pasti ada kegagalan dalam membuatnya tetapi pada hasil akhirnnya mereka menciptakan suatu seni yang membuat bagus dalam bidang seni.
Pada awal bagaimana kita bisa membuat seni yang dianggap tidak ada bisa menjadi sempurna dan terwujud nyata.Leonardo Da Vinci adalah sebuah seniman asal Italia pembuat lukisan Mona Lisa ini awalnya dia tidak menyangka bahwa lukisannya ini menjadi sebuah karya yang dikenal hingga sekarang ini.Didalam lukisannya Leonardo Da Vinci tidak beratikan apa-apa.
Sama seperti halnya kreatifitas yang muncul di Indonesia yaitu dari sebuah gulungan kertas toilet disulap menjadi sebuah lukisan yang dipadukan origami.bahan-bahan pada lukisan dan origami ini hanya berbahan dasar gulungan kertas toilet. Itulah mengapa kreatifitas ini membooming di Indonesia.kreativitas itu muncul karena adanya rasa ingin tahu. Rasa itulah yang membuat manusia berfikir bahwa ide harus dituangkan melalui serangkaian hal yang nyata. Tidak hanya kreatif saja, bentuk dari motivasi sangat penting untuk terciptanya sebuah seni.
Dibidang seni di indonesia telah berkembang pesat.Persaingan seniman  yang kreatif dan mempunyai ide-ide yang brilian serta mempunyai bahan yang menuntut kreasi yang baru dan original dari pendahulunya.Di Indonesia sendiri kurangg begitu banyak seniman yang go internasional.Hanya beberapa seniman senior tertentu yang mempunyai kreatifitas tinggi mampu membuat  kreatifitas yang diproduksi berskala besar. Kedepannya Indonesia ingin melahirkan seniman skala besar.

Peran penting dari motivasi intrinsik digambarkan oleh Amabile. Dalam model komponen yang terdiri dari tiga komponen penting:
1. Keterampilan dalam ranah yang relevan yang mengacu pada pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang berkaitan dengan ranah khusus dimana seorang kreatif tertarik
2. Keterampilam yang relevan dengan kreatifitas yang mengacu pada kemampuan kognisi, seperti kemampuan berfikir divergen, sebaik seperti ciri-ciri kepribadian yang terbuka terhadap pengalaman, kecondongan mengambil resiko, toleransi yang besar terhadap kebermaknaan ganda
3. Motivasi intrinsik yang mengacu pada keinginan untuk melakukan suatu tugas yang masih dipertanyakan. Tanpa adanya motivasi intrinsik ini, ia akan mengalami kesulitan untuk tetap pada jalurnya atau pendapatnya terutama dengan banyaknya hambatan yang ia hadapi, misalnya hadiah eksternal yang mempengaruhi untuk meninggalkan idenya .

BAB IV
Kesimpulan
Adanya seniman yang kreatifitas, inovasi, dan motivasi dalam bidang kreatifitas sangat mempengaruhi di Indonesia. Manfaat dari hasil seni yang dihasil sangat berguna buat indosesia. Persaingan di Indonesia dibidang seni sangat tinggi. Mengingat seniman kreatif sudah banyak, namun yang kurang seniman tidak ingin menanamkan modalnya pada orang asing.
Saran
Untuk Pemerintah Indonesia sangat penting dalam membangun masyarakat yang kreatif. Maka, harus disediakannya ruang untuk para kreator dan inovator untuk menuangkan idenya demi kemajuan bangsa Indonesia.

Untuk Mahasiswa disarankan untuk menggali kreatifitas yang mengandung manfaat bagi orang banyak. Jangan mudah menyerah untuk suatu hal yang akan menjadi kenyataan. Dalam perspektif yang berbeda tidak ada kata untuk mengalah demi sesuatu yang bersifat kebaikan