Selasa, 26 Mei 2015

Tugas Kesehatan Mental 2

Hubungan Kesehatan Mental dengan Kecerdasan Emosi

 Kesehatan Mental
kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup, masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian sosialnya.

Berdasarkan orientasi penyesuaian diri, kesehatan mental memiliki pengertian kemampuan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri sesuai tuntutan kenyataan di sekitarnya. Tuntutan kenyataan yang dimaksud di sini lebih banyak merujuk pada tuntutan yang berasal dari masyarakat yang secara konkret mewujud dalam tuntutan orang-orang yang ada di sekitarnya. 

Kesehatan mental yang baik ditandai dengan:
• Kemampuan individu mengetahui potensinya dan memaksimalkan potensi tersebut
• Kemampuan individu mengatasi situasi menekan yang dihadapinya
• Kemampuan individu untuk bekerja secara produktif dan bermanfaat di tempat kerja,
  keluarga, komunitas, dan di antara teman


Kecerdasan Emosional

           Emotional quotient/EQ/Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.

         Psikolog Peter Salovey dan John Mayer menyebut pengendalian diri semacam
kecerdasan emosional, suatu kemampuan untuk mencerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi. Pada umumnya, menjadi cerdas secara emosional itu berarti menerima bahwa emosi merupakan bagian mendasar dari siapa kita dan bagaimana kita bertahan hidup. Menjadi terampil secara emosional itu dapat menjadikan kita lebih lentur, mudah menyesuaikan diri, dan dewasa secara emosional.
  
        Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting dari pada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.


Hubungan Kesehatan Mental & Kecerdasan Emosional

            Psikolog Peter Salovey dan John Mayer menyebut pengendalian diri semacam
kecerdasan emosional, suatu kemampuan untuk mencerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi. Pada umumnya, menjadi cerdas secara emosional itu berarti menerima bahwa emosi merupakan bagian mendasar dari siapa kita dan bagaimana kita bertahan hidup. Menjadi terampil secara emosional itu dapat menjadikan kita lebih lentur, mudah menyesuaikan diri, dan dewasa secara emosional.

           Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama darikecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan ber negosiasi  dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk me-motivasi diri.


           Tentu saja pernyataan dari Peter Salovey, John Mayer, dan lima pokok utama dari Howard Gardner ini sesuai dengan konsep kesehatan mental, bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan di dalam jiwa yang sehat terdapat mental yang sehat serta kecerdasan emosional yang baik. Kecerdasan emosional yang baik seperti upaya pengendalian emosi yang baik, mampu membuat respon dengan kepekaan social yang dimiliki terhadap peristiwa di sekitar, atau dapat dikatakan secara mental mempunyai self esteem & self awareness yang tinggi serta social learning yang baik sehingga tahu bagaimana harus bersikap.

Sumber:
Sari Dewi , Kartika. 2012.Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang:UPT UNDIP Press
            Semarang
Papila Diane E,Ruth Duskin Feldman. 2014.Menyelami Perkembangan Mnusia Edisi 12 buku 2

            Jakarta:Salemba Humanika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar